Selasa, 09 Oktober 2012

Perjalanan mudik

Lebaran tahun 2012 ini aku pulang ke Bengkulu. Seminggu menjelang lebaran, aku pulang menuju kota Bengkulu melalui jalur darat, tentunya secara estafet. Dari Palembang menuju Lubuk Linggau, naek kereta api dengan harga tiket yang belum kena tuslah masih Rp 15.000,- Kereta api berangkat sekitar pukul 09.30 pagi. Ternyata dugaanku keliru, kupikir suasana kereta api menjelang puncak mudik akan berdesak-desakan tapi ini normal seperti hari-hari biasanya. Selama dikereta api sempat kuabadikan dalam kamera video. Sekitar 7-8,5 jam perjalanan, akhirnya sampai di Lubuk Linggau. Rencana aku ingin melanjutkan perjalanan menggunakan bus ekonomi IMI, jurusan Jambi - Bengkulu. Ternyata jadwal jam 7 malam, bus itu telah lewat. Ada yang pukul 11 malam, dengan sabar aku akan menunggu. Tapi ada seorang supir travel menawakan untuk bareng bersama dia. Dengan alasan aku ingin santai, tidak ingin terlalu buru-buru dan ia menyanggupi. Akhirnya kuterima tawaran itu. Tapi apa lacur, dalam perjalanan supir itu melaju kencang kecepatan mobilnya tanpa memperdulikan permintaanku diawal. Alhasil tanpa tidur perjalanan itu ditempuh dalam waktu 3 jam dari Lubuk Linggau - Bengkulu.
Dikerok ibu
10 hari aku berada di Kota Bengkulu, tanah kelahiranku. Beberapa hari puasa dan 3 hari lebaran di Kota Bengkulu.
Rabu Pagi, kami sekeluarga berangkat menggunakan mobil pribadi menuju Kota Palembang. Sepanjang perjalanan kuhabiskan waktu dengan bercanda bersama keluarga, serta merekam beberapa kejadian. Agak lama dari jadwal, 11-12 jam kami sampai di Kota Palembang sekitar jam 10. Selama dalam perjalanan aku mengalami sakit radang tenggorakan, dan ternyata masuk angin juga kualami. Mumpung ibuku masih di Palembang, aku meminta beliau untuk mengerokku. Sungguh rasanya begitu berbeda jika dikerok oleh orang yang kita sayangi, terutama ibu.


 

Video perjalananku selama di kereta api "Kanan Jendela"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar